Multivibrator

Rangkaian Multivibrator Bistabil
Rangkaian Multivibrator Bistabil

Response Multivibrator Bistabil
Response Multivibrator Bistabil

Rangkaian Multivibrator Monostabil
Rangkaian Multivibrator Monostabil

Response Multivibrator Monostabil
Response Multivibrator Monostabil

Rangkaian Multivibrator Astabil
Rangkaian Multivibrator Astabil

Response Multivibrator Astabil
Response Multivibrator Astabil
Dari ketiga jenis multivibrator ini memiliki fungsi yang sama, salah satunya sebagai pembangkit sinyal atau gelombang. Pada multivibrator bistabil onnya transistor sebelah kiri maka transistor sebelah kanan akan off, begitupun sebaliknya. Adapun delay on dan offnya transistor ditentukan oleh nilai dari kapasitor 200 pF, dimana semakin besar nilai kapasitor tersebut maka akan semakin besar delay on dan offnya transistor. Pada multivibrator jenis ini harus digunakan pemicu gelombang kotak serta membutuhkan tegangan catu ganda +10v dan -10v.

Pada multivibrator jenis monostabil, delay dari transistor bisa diatur baik itu delay off maupun delay on, nilai delay ketika sinyal low dapat diatur dengan mengubah nilai dari kapasitor 0.02 uF, dimana semakin besar nilai kapasitor ini maka akan semakir besar delay, dan untuk delay high dapat diatur nilai kapasitor 100 pF. hal ini di karenakan sifat dari kapasitor itu sendiri yang membutuhkan waktu untuk mengisi dan melepaskan muatan. multivibrator jenis ini biasanya memiliki satu gelombang output. Jenis ini juga hampir sama dengan jenis bistabil, dimana memiliki kesamaan yaitu sama-sama membutuhkan pemicu dan tegangan ganda.

Pada multivirator jenis astabil, memiliki kelebihan dibandingkan dengan jenis multivibrator lain salah satu kelebihannya adalah hanya membutuhkan catu daya tunggal (positif) dan pada jenis ini pun tidak membutuhkan sinyal pemicu. Jenis ini juga bisa disetel lama delay of dan on dari transistor itu sendiri seperti jenis multivibrator lain dengan cara mengatur nilai kapasitor 618 pF dan 1.55 nF.

Related Posts:

Water Level Sederhana Menggunakan Gerbang Logika

Kali ini kita akan berbagi cara membuat water level sederhan menggunakan gerbang logika dasar. pertama kita harus mengetahui dulu apa sih Water Level itu? Water Level adalah suatu rangkaian elektronika untuk mendeteksi level/tingkat air didalam tangki/bak. Rangkaian ini sangat berguna untuk memonitoring ditempat-tempat yang susah untuk dijangkau seperti diatas gedung, memang bisa kita mengecek secara manual tapi tidak ada salahnya kalau kita memanfaatkan Rangkaian Sederhana ini, dijamin akan lebih praktis daripada kita mengeceknya secara manual. untuk selanjutnya mari kita mulai tahapannya. Pertama kita harus merancang Output Keinginan kita dalam bentuk tabel, kita bisa menyebutnya dengan tabel keinginan atau tabel kasus.
Tabel keinginan
Tabel keinginan
Dari tabel diatas dapat kita simpulkan bahwa:

  • Jika semua sensor bernilai 0 karena tidak ada air maka indikator tidak ada air menyala.
  • Jika sensor air sangat rendah bernilai 1 maka indikator air sangat rendah menyala.
  • Jika sensor air rendah dan sensor air sangat rendah bernilai 1 maka indikator air rendah menyala.
  • Jika sensor air sedang, sensor air rendah dan sensor air sangat rendah bernilai 1 maka indikator air sedang menyala.
  • Jika sensor air penuh, sensor air sedang, sensor air rendah dan sensor air sangat rendah bernilai 1 maka indikator air penuh menyala.
jika kita selesai merancang tabel keinginan/tabel kasus maka langkah selanjutnya kita akan merancang bagaimana penempatan dari sensor.
Penempatan Sensor
Penempatan Sensor
sensor yang digunakan berjumlah 4 buah, sensor bisa dibuat dengan kabel biasa. Cara kerjanya adalah dengan memanfaatkan sifat air yang merupakan penghantar. sebenarnya sensor ini tidak praktis karena sekarang ada jenis sensor lain yang menurut saya lebih praktis, mungkin lain kali kita akan bahas. untuk selanjutnya kita merancang rangkaiannya, ada beberapa cara untuk merancang tapi yang paling mudah dengan menggunakan Peta Karnaugh atau Karnaugh Map. kita anggap semua sudah bisa menggunakannya, mari kita lihat rangkaiannya!
Rangkain Water Level
Rangkain Water Level
Ada yang merasa aneh dengan rangkaiannya? sebenarnya bukan aneh tapi tidak sama. Kenapa tidak sama? Disini saya membuat tidak menggunakan metode Karnaugh Map tapi menggunakan Logika saya. Terus kenapa tidak menggunakan Karnaugh Map? Sebenarnya setelah saya buat rangkaian baru saya mengetahui tentang Karnaugh Map. kita kembali ke topik. Kita misalkan saklar 1,2,3 dan 4 (lihat gambar rangkaian water level, penunjuk hitam) sebagai sensor air 1,2,3 dan 4 (lihat gambar penempatan sensor). cara kerja sensor ini adalah dengan mendeteksi ada tidaknya air. Dengan kata lain sensor tersebut akan bernilai 1 jika terkena air dan sebaliknya akan bernilai 0 jika tidak terkena air. Sehingga hasilnya akan ditampilkan pada lampu indikator level air (lihat gambar rangkaian water level, penunjuk merah). nah dibawah ini ada rangkain menggunakan IC.
Rangkain Water Level IC
Rangkain Water Level IC
Dikarenakan rangkaian ini tidak menggunakan Karnaugh Map maka ada beberapa hal yang menyebabkan error, tapi error ini tidak masalah. mari kita lihat tabel kebenarannya!
Tabel Kebenaran Water Level
Tabel Kebenaran Water Level
perhatikan pada tabel baris 3, disini terlihat bahwa indikator tidak ada air bernilai 1, hal ini disebabkan karena input sensor air rendah bernilai 1 dan sensor dibawahnya (sensor air sangat rendah)  bernilai 0. jelas hal ini tidak mungkin karena jika sensor air rendah bernilai 1 maka otomatis sensor air sangat rendah yang berada dibawahnya juga akan bernilai 1. begitupun dengan error di baris 5, 6, 7 dan lain-lain. Error ini tidak akan mungkin terjadi kalau kita menggunakan Karnaugh Map. adapun untuk persamaanya dapat dilihat pada gambar dibawah.
Persamaan Rangkaian
Persamaan Rangkaian 


untuk melihat video simulasinya dapat mengunjungi
https://youtu.be/6OgbEB2pS5Y

Related Posts:

Simulasi Sistem Pembuangan Air Waduk Otomatis Dengan Menggunakan Gerbang Logika

Pada dasarnya untuk membuka maupun menutup pintu waduk harus dilakukan secara manual dengan menggunakan tangan, hal ini jelas merepotkan dikarenakan hampir semua peralatan sudah mengadopsi sistem otomatis bahkan sekarang mobil otomatis pun sedang dikembangkan, bayangkan jika mobil ini sudah mengaspal, kita tidak perlu lagi menyetir dan mobil inipun bisa meminimalisir terjadinya kecelakaan. Inilah kehebatan dari sistem otomatis. Terus kenapa kita tidak mencoba membuat suatu sistem otomatis yang sederhana?
Waduk Lhokseumawe
Waduk Lhokseumawe
Waduk yang kita survey yaitu waduk yang beralamat di kota Lhokseumawe, Aceh. Waduk ini memiliki 4 pintu, 3 pintu dari arah Kota Lhokseumawe dan 1 pintu yang mengarah ke laut dan pintu inilah yang akan kita buat sistem otomatisnya. Pertama agar air didalam waduk dapat mengalir kelaut maka air didalam waduk harus lebih tinggi daripada air di laut, sehingga dapat kita buat sebuah sistem pengontrol pintu pembuangan air secara otomatis dengan cara membandingkan level air diwaduk dengan level air di laut.

Aturan pertama, jika air didalam waduk lebih tinggi daripada air dilaut maka pintu pembuangan harus terbuka secara otomatis dan air dapat mengalir kelaut

Aturan kedua, jika air dilaut lebih tinggi daripada air didalam waduk maka pintu harus tertutup secara otomatis dan air tidak akan masuk kedalam waduk

Untuk berjaga-jaga kita harus memasang sensor warning dan pompa untuk mengantisipasi air didalam waduk agar tidak meluap ke arah kota. Hal ini bisa disebabkan karena air laut sedang pasang dan curah hujan juga tinggi. Maka dari itu muncul aturan ketiga

Aturan ketiga, jika air laut pasang danair diwaduk juga sudah penuh maka pompa harus menyala secara otomatis dan air akan dibuang ke laut.
Posisi Sensor Level
Posisi Sensor Level
Untuk desain penempatan sensor dapat dilihat seperti gambar diatas, ada 9 sensor level, 4 diataranya dipasang di bagian laut, 4 sensor dibagian waduk, kedelapan sensor ini akan membandingkan lebih banyak mana air dilaut atau air di waduk. Syarat pemasangan sensor harus sejajar antara bagian laut dan bagian waduk agar perbandingannya akurat. Dan sisa 1 sensor dibagian saluran air dari kota, sensor ini akan mendeteksi kalau air diwaduk sudah penuh dan air masukan dari arah kota hampir meluap.
Tabel Kebenaran Untuk Pintu
Tabel Kebenaran Untuk Pintu 
Perhatikan tabel kebenaran diatas! Lihatlah pada bagian yang diwarnai, output pintu pembuangan akan bernilai 1 ketika banyaknya sensor yang bernilai 1 di area waduk lebih banyak daripada banyaknya sensor yang bernilai 1 di area laut, ini menandakan bahwa air diwaduk lebih tinggi daripada air di laut, sehingga pintu akan terbuka untuk mengosongkan isi air waduk. Terus bagaimana jika air laut lebih tinggi atapun sejajar dengan air waduk maka pintu pembuangan tidak akan terbuka.
Tabel Kebenaran Untuk Pompa
Tabel Kebenaran Untuk Pompa
Perhatikan tabel pompa! Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, pompa akan aktif ketika sesnsor warning bernilai 1 dan pintu pembuangan sedang tertutup atau bernilai 0. Terus kenapa pintu pembuangan harus tertutup? pintu pembuangan tertutup manandakan bahwasannnya air laut lebih tinggi dari air di dalam waduk jadi pintu pembuangan harus tertutup agar air laut tidak masuk ke dalam waduk.
Skema Rangkain Pembuangan Air Waduk Otomatis
Skema Rangkain Pembuangan Air Waduk Otomatis
Perhatian rangkaian diatas! Rangkaian ini dibangun dengan menggunakan gerbang logika dasar. Adapun gerbang yang digunakan yaitu gerbang AND, OR, dan NOT. Disebelah kiri kita menggunakan inputan logika dari saklar untuk dikondisikan sebagai sensor air laut sedangkan di sebelah kanan saklar dikondisikan sebagai sensor air waduk dan saklar disebelah kanan bawah dikondikan sebagai sensor warning. Saklar disini akan mengeluarkan kondisi 0 dan 1 atau GND dan VCC.
Skema Rangkain Menggunakan IC
Skema Rangkain Menggunakan IC
Gambar diatas merupakan rangkaian real dengan menggunakan IC, untuk membangun sistem ini setidaknya kita membutuhkan 11 IC dengan 3 buah IC tipe 7432, 6 buah IC tipe 7408 dan 2 buah IC tipe 7404. Untuk persamaannya dari rangkaian dapat dilihat pada gambar dibawah.
Persamaan dari Rangkaian Pembuangan Air Waduk Otomatis
Persamaan dari Rangkaian Pembuangan Air Waduk Otomatis

Video Simulasi

Related Posts: